Mesothelioma is a form of cancer which occurs in thin membranes (called the mesothelium) lining the chest, lungs, abdomen and sometimes the heart. Although quite rare, mesothelioma symptoms strike more than 200 people each year in the United States. The majority of mesothelioma cases are directly linked to asbestos exposure.
Because of the long latency period of mesothelioma, the average age of patients is between 50 and 70 years. Mesothelioma affects men most due to the high exposure of asbestos in industrial typed jobs. Mesothelioma symptoms include respiratory problems, shortness of breath, continual cough and pneumonia. Other mesothelioma symptoms include weight loss, abdominal problems and swelling. In some mesothelioma patients, the mesothelioma symptoms are quite muted, making it hard for mesothelioma doctors to diagnose.
Mesothelioma doctors specialize in the study, research, and treatments of Mesothelioma cancers.
Mesothelioma (or the cancer of the mesothelium) is a disease in which cells become abnormal and replicate without control. During Mesothelioma, these cells will invade and damage tissues and organs. Mesothelioma cancer cells can spread throughout the body causing death.
Mesothelioma treatments and Mesothelioma clinical trials and tests
There are many mesothelioma treatment options available. Treatments include surgery, radiation therapy and chemotherapy and the mesothelioma treatment depends on the patient’s age, general health and stage of the cancer. There has been much mesothelioma research conducted throughout the past two years to find new treatment methods. Click here to read more about mesothelioma treatment techniques.
Through mesothelioma research, The National Cancer Institute has sponsored mesothelioma tests and clinical trials that are designed to find new treatment methods. Because of the increase in number of mesothelioma cases in the United States, both governments have increased funding for mesothelioma research. Mesothelioma research and clinical trials have been successful in developing new techniques to fight this cancer and the outlook for more advanced mesothelioma treatments is promising.
Surgery is the most common treatment method for malignant mesothelioma. Tissues and linings affected by mesothelioma are removed by the doctor and may include the lung or even diaphragm.
A second mesothelioma treatment method is radiation therapy through the use of high energy x-rays that kill the cancer cells. Radiation therapy can be outside or inside the body.
A third mesothelioma treatment method is chemotherapy. Through pills or drugs through needles, chemotherapy drugs are used to kill cancer cells.
A new mesothelioma treatment method is called intraoperative photodynamic therapy. In this treatment, light and drugs are used to kill cancer cells during surgery for early stages of mesothelioma in the chest. Although there are numerous treatments and drugs for mesothelioma, doctors are losing the battle against this deadly disease. Most mesothelioma treatments involve old techniques combined with different drug cocktails. However, in most cases, these mesothelioma treatments have many side effects including organ damage, nausea, increase in heart failure etc. The rush to find a more effective mesothelioma treatment or even cure is ongoing at numerous clinical labs across the nation. Let's hope that the mesothelioma treatments will one day erradicate mesothelioma cancer and asbestosis.
With an abundance of information on the Internet, Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com]) has consolidated the most important issues surrounding Mesothelioma, Mesothelioma doctors and symptoms, Mesothelioma treatment, Mesothelioma research and tests.
At [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com], the website contains useful resources on Mesothelioma lawyers and attorneys, as well as causes by asbestos exposure, asbestos removal, asbestos attorneys and lawsuits, and asbestos cancer. Patients stricken by Mesothelioma and their families require support and current information. Mesothelioma Online Resources hopes to educate and give hope to survivors and victims.
Mesothelioma is such a harsh disease. Not only does it take years for symptoms to appear, but there are limited treatements and drugs that will prolong the lives of workers stricken with mesothelioma. In many cases, the death rate of mesothelioma is unfortunately very high. However, with increased funding in mesothelioma research through the government and private grants, the outlook for a mesothelioma cure is quite possible. In the meantime, mesothelioma support groups and local discussions provide the ongoing support for mesothelioma patients.
Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com])is your source for mesothelioma and asbestos information, treatments, clinical trials, attorneys, support groups and lawyers.
About the website: Michael Kenneth is a successful Internet Publisher and has researched and written on many topics for [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com] - your complete source for mesothelioma information, mesothelioma attorneys and lawyers, mesothelioma treatments and research, asbestos exposure and removal, asbestos attorneys and legislation as well as asbestos cancer.
Langkah-langkah proses pemikiran kreatif dan inovatif-Proses kreatif yang di ikuti oleh pikiran kita dalam hal mencari pemecahan masalah tertentu, telah dianalisis oleh banyak ilmuwan, dan mereka berhasil menemukan berbagai macam cara untuk melaksanakannya. Perlu dicatat bahwa sebagian di antara cara-cara yang dikemukakan, memiliki persamaan-persamaan tertentu.
Seorang yang bernama Herman von Helmholtz, seorang ahli fisika Jerman menggariskan proses tiga langkah sebagai berikut:
Yang dimaksud oleh Helmholtz dengan istilah saturasi, yaitu upaya mengumpulkan fakta, data dan sensasi-sensasi yang kemudian oleh pikiran dijadikan bahan mentah untuk memproduksi ide-ide baru.
Proses tersebut dapat berlangsung secara sadar atau dibawah sadar dan secara umum boleh dikatakan bahwa proses yang dikemukakan berlangsung seumur hidup atau sepanjang kehidupan kita.
Inkubasi: merupakan langkah berikut dalam proses yang berlangsung, yang dilaksanakan tanpa adanya sesuatu upaya yang dilakukan secara sadar. Menurut teori yang ada, di sini pikiran kita dibawah sadar menyeleksi aneka macam potongan informasi, yang kemudian diolah menjadi berbagai macam kombinasi yang tidak terhitung banyaknya, yang sebagian besar ditolak, sebelum mereka muncul pada pikiran sadar kita.Banyak penulis tentang pemikiran kreatif, menekankan pentingnya periode, ini (periode inkubasi), terutama, apabila pemecahan masalah tidak segera dicapai.
Iluminasi: berkaitan dengan suatu gejala yang dinyatakan sebagai : "flash of genius" (ilham yang sekonyong-konyong muncul dalam pikiran kita), yang seringkali terlihat setelah-periode inkubasi yang berlangsung lama. Sekonyong-konyong pemecahan problem muncul dalam benak dan pikiran kita, yang kadang-kadang secara sangat mengherankan berisikan hal-hal rinci secara lengkap.
Ada sebuah pernyataan yang perlu kita ingat dalam hal mengembangkan pemikiran kreatif, yakni: apabila kita sedang mengejar ide-ide hendaknya jangan kita "menginjak rem kendaraan kita".
Pendidikan formal kita (pendidikan akademik) telah memberikan kepada kita sejumlah peralatan (tools) guna melaksanakan pemikiran secara analitikal, yang terutama bermanfaat apabila kita sedang berupaya memecahkan masalah-masalah tertentu, atau apabila kita sedang menghadapi persoalan-persoalan tertentu.
Memang harus diakui, bahwa cara demikian menimbulkan banyak keuntungan positifnya, tetapi kadang-kadang pemikiran analitikal justru merupakan kendala bagi pemikiran kreatif.
Dalam keadaan sadar, kita memanfaatkan kemampuan analitikal atau kemampuan kritis kita, untuk menghadapi dan mengevaluasi ide-ide.
Proses Kreatif
Menurut Herbert G. Hicks, proses kreatif memiliki sejumlah pola sebagai berikut;
Pada pola pertama proses kreatif, pemikiran logikal, orang mendekati alam dengan sebuah hipotesis, atau teori yang melalui pengujian serta verifikasi, dapat menimbulkan sebuah kesimpulan. Contoh; produksi intan sintetik: para ilmuwan telah mengobservasi kenyataan bahwa intan asli (alamiah) ternyata berasal dari karbon murni, dalam kondisi tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.
Para ilmuwan tersebut menyusun teori bahwa intan mungkin dapat diproduksi, andaikata kondisi-kondisi serupa dapat diciptakan dalam sebuah laboratorium.Setelah banyak eksperimen diterapkan, ternyata bahwa hipotesis yang diajukan mengandung kebenaran, orang berhasil memproduksi intan sintetik, dan dewasa ini sebagian besar intan industrial diproduksi orang secara sintetik.
Logika dapat mencapai dua macam tipe: tipe induktif, dan tipe deduktif. Logika deduktif digunakan orang apabila sebuah pernyataan umum yang diterima orang diterapkan terhadap sebuah kasus spesifik.
Misalnya pernyataan yang menyatakan bahwa "semua manusia memiliki kemampuan kreatif; saudara adalah manusia, jadi dengana demikian berarti saudara memiliki kemampuan kreatif pula.Logika induktif di lain pihak, menarik sebuah generalisasi yang didasarkan atas observasi spesifik; masing-masing individu yang saya observasi, memiliki kemampuan kreatif tertentu, maka oleh karenanya saya menduga bahwa semua orang memiliki kemampuan kreatif.
Dalam praktek sulit untuk menyatakan apakah orang telah memanfaatkan logika induktif atau logika deduktif untuk mencapai sebuah kesimpulan. Kedua hal seringkali terjalin ketat satu sama lainnya, dalam sebuah proses logika spesifik. Akan tetapi, orang hanya perlu mengetahui bahwa logika telah diterapkan, apabila sesuatu hal diasumsi, oleh karena hal lain benar.Andaikata pernyataan yang menyatakan bahwa a benar (atau tidak benar) dan oleh karenanya b adalah benar (atau tidak benar) maka orang telah menerapkan logika dalam hal menyatakan b.
Menghubungkan ide (Idea Linking)
Pola kedua, proses kreatif dapat Idta namakan "menghubungkan ide" (idea linking). Orang yang menggunakan metode ini membentuk hubungan antara berbagai macam ide yang berbeda, atau potongan-potongan informasi yang ada.
Pendidikan, karena ia menambahkan jumlah pengetahuan seseorang individu, juga dapat meningkatkan jumlah hubungan-hubungan potensial yang ada. Dengan demikian berarti bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi, kiranya akan lebih kreatif, melalui pola menghubungkan ide, dibandingkan dengan orang yang mendapatkan pendidikan lebih sedikit.
Akan tetapi pengalaman hidup, di luar pendidikan formal, dapat pula memberikan sumbangan bagi gudang informasi hingga dengan demikian hal tersebut dapat pula menambah kreativitas.
Dengan demikian.misalnya dapat kita katakan bahwa seorang insinyur dapat relatif mudah mendesain dan membangun sebuah jembatan, apabila sebelumnya ia telah mempelajari teori tentang konstruksi jembatan, atau ia telah mencapai pengalaman membuat jembatan sebelumnya.
Akan tetapi, pendidikan serta pengalaman hingga tingkat, bahwa mereka dapat melanjutkan ide-ide lama, atau memperkuat minat yang sebelumnya, dapat pula menghambat proses kreatif. Ternyata dalam kenyataan bahwa banyak orang yang bukan merupakan pakar yang diakui dalam bidang tertentu, telah berhasil mencapai aneka macam penemuan-penemuan baru.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah pendidikan tertentu dan pengalaman tertentu hanya sekedar mengajarkan kepada mahasiswa kita mendapat jawaban-jawaban usang, dibandingkan dengan kemungkinan merangsang mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan, setelah mana mereka berupaya mendapatkan jawaban mereka sendiri.
Mungkin sekali, disebabkan oleh karena kita demikian terobsesi oleh hal-hal lama, ternyata bahwa film berwarna, musik jazz, baling-baling pesawat udara yang terbuat dari alumunium dan proses Bessemer untuk mengolah besi menjadi baja, kesemuanya telah diketemukan oleh orang-orang yang berada di luar bidang "garapan" produk-produk demikian.
Pemecahan masalah
Pola ketiga, yakni pendekatan pemecahan masalah, merupakan pendekatan yang paling luas dikenal dan yang diterima sebagai cara guna merangsang kreativitas dan untuk menerangkan proses kreatif.
Pendekatan demikian sangat menekankan upaya merumuskan "problem" yang sedang dihadapi, dan di asumsi olehnya bahwa setelah masalah tersebut dirumuskan, solusi masalah hampir secara otomatik akan bermunculan.
Perhatikan ungkapan seorang yang bernama John Dewey yang berpendapat bahwa : "A problem well-defined is half solved".
Orang mengenal aneka macam cara memecahkan masalah. Salah satu cara umum menyatakan bahwa dalam hal menerapkan pendekatan pemecahan masalah kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
Setelah kita mengidentifikasi problem tersebut, kita kemudian memikirkan solusi-solusi alternatif yang mungkin diterapkan, setelah mana kita menerapkan solusi yang menurut anggapan kita merupakan hal terbaik untuk diterapkan.
Kaitan bebas (Free Association)
Kaitan bebas merupakan pola yang keempat, yang dapat kita observasi pada proses kreatif sebaikknya dibandingkan dengan upaya menghubungkan ide, yang memusatkan perhatian pada pemikiran sadar secara rasional. Kaitan bebas menekankan nilai dari apa yang ada dipikiran bawah sadar yang seringkali bersifat tidak rasional (irrasional), di mana ide-ide dianggap dapat berlalu lalang, dan berbaur secara bebas, bebas dari sensor, dan kendala-kendala yang timbul karena logika dan kebiasaan-kebiasaan.
Pikiran manusia dianggap seakan-akan merupakan sebuah gunung es, yang bagian terbesarnya berada di bawah tingkat kesadaran manusia.
Gambar berikut melukiskan konsep tersebut, di mana terlihat sebuah kendala yang membatasi arus bebas bahan-bahan antara tingkat-tingkat (wilayah-wilayah) sadar dan tidak sadar. Disamping itu terdapat pula sebuah sensor (sebuah ide dari Sigmun Freud, penemu psikoanalisis ), yang menjadi "pintu gerbang" yang mengaitkan pikiran sadar dan pikiran di bawah sadar kita. Perhatian utama sensor tersebut adalah bahwa ide-ide yang bersifat irasional, tidak dapat diterima, aneh, tolol, irelevan, serta menakutkan, dicegah masuk ke dalam pikiran sadar.
Individu yang kreatif (HICKS, 1972.204-205)
Kreativitas merupakan sebuah sifat yang diberikan berbagai macam nama seperti misalanya: imajinasi, visi, injenuitas, inventivitas.
Para periset telah berupaya selama bertahun-tahun lamanya untuk mencari cara-cara menemukan calon-calon karyawan yang memiliki kemampuan kreatif dalam jumlah tertentu.
Dengan berlangsungnya waktu, mereka telah berhasil mengembangkan sejumlah teknik pengukuran yang dapat melengkapi upaya penilaian para manajer bidang personalia, para konselor serta para pihak lain yang berkaitandengan upaya mengindentifikasi orang-orang yang memiliki kemampuan kreatif luar biasa.
Pada masa lampau diasumsikan orang bahwa manusia hanya dapat dibagi kedalam dua kelompok, yakni: manusia kreatif dan manusia non-kreatif.
Asumsi tersebut mengurangi bakat kreatif yang tersedia bagisesuatu organisasi, karena kebanyakan anggota organisasi ditempatkan orang pada kategori non-kreatif.
Dewasa ini para pakar tentang kreativitas beranggapan bahwa unsur kreativitas hingga tingkat tertentu dimiliki oleh setiap manusia akan tetapi perlu diakui bahwa ada orang-orang yang memiliki kemampuan kreativitas dalam jumlah banyak, dibandingkan dengan orang-orang lain. Dengan demikian terlihat adanya suatu rentang luas kreativitas pelatihan dalam proses kreatif, yang memungkinkan adanya peningkatan pada kemampuan kreatif seseorang individu.
Sejumlah alat untuk menguji kreativitas (HICKS, 19 72;205-206)
Ujian-ujian kreativitas membandingkan kemampuan orang tertentu dengan kemampuan orang-orang lain, seperti halnya terjadi misalnya pada tes IQ. Tetapi, perlu diingatkan bahwa mereka tidak mengukur jumlah absolut kreativitas yang dimiliki seseorang.Hasil-hasil dari pengukuran kreativitas tersebut lebih banyak ditujukan untuk membuat garis pemisah antara orang yang lebih kreatif dan orang-orang yang kurang begitu kreatif.
Orang telah mengembangkan berbagai macam cara untuk menguji kreativitas. Kiranya alat penguji yang dikembangkan oleh The Institute of Personality Assessment and Research, Berkeley, California merupakan salah satu alat penguji terbaik.
1. Tes penggunaan yang tidak lazim (unusual use test)
Orang yang diuji diminta untuk menyajikan enam cara penggunaan yang dapat diterapkan terhadap sebuah objek biasa. Obyek yang dimaksud mungkin saja sebuah karet penghapus tulisan pencil; makin "aneh” jawaban yang disajikan oleh calon, makin tinggi skor yang diraihnya.
Salah satu jawaban "aneh" yang pernah diberikan seorang calon adalah "menghapus noda-noda minyak dari sebuah tali kipas radiator mobil".Jawaban demikian langka diberikan, dan skor yang diberikan terhadap jawaban tersebut tinggi.
2. Tes dampak (consequence)
Orang yang bersangkutan diminta untuk menulis segala macam hal yang mungkin dapat terjadi, salah satu contoh perubahan yang dimaksud adalah misalnya: "apayang kiranya terjadi, andaikata semua orang memiliki mata sinar X jawaban yang paling tidak lazim, memiliki skor paling tinggi.
3. Tes judul cerita (plot title test)
Calon yang diuji dibcd dua buah cerita singkat dan ia diminta untuk menyajikan sebanyak mungkin judul cerita tersebut. Judul-judul yang lebih "menarik"dan yang tidak lazim, mendapatkan skor tinggi.
4. Tes noda tinta (Ink blottest)
Orang yang bersangkutan diminta untuk menafsirkan sepuluh buah noda tinta (Ink Blots). Jawaban-jawaban yang diberikan diberi skor tertentu menurut infrekuensi reaksi, tetapi sekalipun demikian jawaban yang diberikan perlu diberi alasan; jawaban-jawaban yang berada terlampau di luar konteks tidak akan dianggap sebagai indikator positif tentang kemampuan kreatif.
5. Tes anagram (anagram test)
Orang yang bersangkutan diberi sebuah istilah untuk menguji seperti misalnya istilah: abreviasi (singkatan), kemudian ia diminta untuk menciptakan sebanyak mungkin kata-kata yang menggunakan istilah tersebut. Jawaban-jawaban yang menunjukkan infrekuensi yang paling kurang, diberi skor tinggi, dalam kaitannya dengan kemampuan kreativitas .
6. Tes apersepsi tematik (thematic apperception test)
Orang yang bersangkutan diberi sejumlah gambar dan kemudian ia diminta untuk menyusun sebuah cerita tentang gambar-gambar tersebut, melalui sebanyak mungkin kata; Orijinalitas mendapatkan skor tertinggi.
7. Tes penataan kembali kata-kata (wordr rearrangement test)
Orang yang bersangkutan diberi sebuah daftar kata-kata yang dipilih secara acak, dan kemudian ia diminta untuk merangkai sebuah cerita berdasarkan kata-kata tersebut. Kembali lagi di sini orijiinalitas mendapatkan skor tertinggi.
Hasil-hasil dari tes-tes tersebut ternyata sangat bermanfaat dalam hal mengukur kemampuan inventif para individu.
Para penganjur pola kaitan bebas, yakin bahwa kreativitas maksimum akan terjadi, apabila ide-ide diperbolehkan mengalir dan diekspresi tanpa disensor oleh pernyataan-pernyataan, seperti misalnya : "Hal itu bodoh sekali" "hal tersebut tidak akan berlangsung", atau " itu merupakan ide gila" kurangnya kemungkinan untuk disensor oleh orang yang bersangkutan, atau orang-orang lain, diharapkan akan merangsang arus ide-ide baik, atau yang bermanfaat, maupun ide-ide "liar". Kiranya tidak mungkin kita mencapai hal yang satu, tanpa mendapatkan hal yang lain.
Teoti kaitan bebas (The free association theory) menyatakan bahwa
kreativitas merupakan sebuah produk dari seluruh pikiran manusia, baik pikiran sadar, maupun pikiran di bawah sadar, dan bahwa pikiran di bawah sadar mungkin merupakan sumber paling kaya dari kreativitas.
Ada hal yang pedu diperhatikan sehubungan dengan pandangan kaitan bebas tersebut. Banyak orang yang mengacaukan kegiatan menyensor ide-ide serta pikiran dengan kegiatan menyensor kegiatan-kegiatan.
Kita perlu mengingat bahwa sebuah ide atau pemikiran itu sendiri, sekalipun is bersifat aneh atau "liar" tidak akan merugikan siapapun juga, hanya apabila ide-ide buruk dijadikan tindakan-tindakan maka akan timbul kerugian; oleh karenannya, adakalanya tindakan-tindakan demikian sangat merugikan orang lain, di dalam organisasi yang ada.
Maka oleh karenanya, agar supaya dapat dipertahankan disiplin di dalam sebuah organisasi, maka kegiatan-kegiatan hingga tingkat tertentu perlu disensor dan diawasi.
Jadi, dengan demikian.dapat kita, mengatakin bahwa tinclakan kaitan bebas, memiliki keuntungan, tetapi pula kerugiannya. Hanya apabila keuntungannya melebihi kerugiannya, dapatlah hal tersebut dipertimbangkan penerapannya.
Individu kreatif dan organisasi kreatif( Steiner, 1962.29).
Seorang yang bernama Herman von Helmholtz, seorang ahli fisika Jerman menggariskan proses tiga langkah sebagai berikut:
- Saturasi (saturation).
- Inkubasi (incubation).
- Iluminasi (illumination).
Yang dimaksud oleh Helmholtz dengan istilah saturasi, yaitu upaya mengumpulkan fakta, data dan sensasi-sensasi yang kemudian oleh pikiran dijadikan bahan mentah untuk memproduksi ide-ide baru.
Proses tersebut dapat berlangsung secara sadar atau dibawah sadar dan secara umum boleh dikatakan bahwa proses yang dikemukakan berlangsung seumur hidup atau sepanjang kehidupan kita.
Inkubasi: merupakan langkah berikut dalam proses yang berlangsung, yang dilaksanakan tanpa adanya sesuatu upaya yang dilakukan secara sadar. Menurut teori yang ada, di sini pikiran kita dibawah sadar menyeleksi aneka macam potongan informasi, yang kemudian diolah menjadi berbagai macam kombinasi yang tidak terhitung banyaknya, yang sebagian besar ditolak, sebelum mereka muncul pada pikiran sadar kita.Banyak penulis tentang pemikiran kreatif, menekankan pentingnya periode, ini (periode inkubasi), terutama, apabila pemecahan masalah tidak segera dicapai.
Iluminasi: berkaitan dengan suatu gejala yang dinyatakan sebagai : "flash of genius" (ilham yang sekonyong-konyong muncul dalam pikiran kita), yang seringkali terlihat setelah-periode inkubasi yang berlangsung lama. Sekonyong-konyong pemecahan problem muncul dalam benak dan pikiran kita, yang kadang-kadang secara sangat mengherankan berisikan hal-hal rinci secara lengkap.
Langkah-langkah proses pemikiran kreatif dan inovatif |
ANEKA MACAM HAMBATAN ATAU KENDALA TERHADAP PEMIKIRAN KREATIF
Pendidikan formal kita (pendidikan akademik) telah memberikan kepada kita sejumlah peralatan (tools) guna melaksanakan pemikiran secara analitikal, yang terutama bermanfaat apabila kita sedang berupaya memecahkan masalah-masalah tertentu, atau apabila kita sedang menghadapi persoalan-persoalan tertentu.
Memang harus diakui, bahwa cara demikian menimbulkan banyak keuntungan positifnya, tetapi kadang-kadang pemikiran analitikal justru merupakan kendala bagi pemikiran kreatif.
Dalam keadaan sadar, kita memanfaatkan kemampuan analitikal atau kemampuan kritis kita, untuk menghadapi dan mengevaluasi ide-ide.
Proses Kreatif
Menurut Herbert G. Hicks, proses kreatif memiliki sejumlah pola sebagai berikut;
- Logika (Logic)
- Menghubungkan ide (Idealinking).
- Pemecahan masalah (Problem solving}.
- Kaitan bebas (FreeAssociation).
Pada pola pertama proses kreatif, pemikiran logikal, orang mendekati alam dengan sebuah hipotesis, atau teori yang melalui pengujian serta verifikasi, dapat menimbulkan sebuah kesimpulan. Contoh; produksi intan sintetik: para ilmuwan telah mengobservasi kenyataan bahwa intan asli (alamiah) ternyata berasal dari karbon murni, dalam kondisi tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.
Para ilmuwan tersebut menyusun teori bahwa intan mungkin dapat diproduksi, andaikata kondisi-kondisi serupa dapat diciptakan dalam sebuah laboratorium.Setelah banyak eksperimen diterapkan, ternyata bahwa hipotesis yang diajukan mengandung kebenaran, orang berhasil memproduksi intan sintetik, dan dewasa ini sebagian besar intan industrial diproduksi orang secara sintetik.
Logika dapat mencapai dua macam tipe: tipe induktif, dan tipe deduktif. Logika deduktif digunakan orang apabila sebuah pernyataan umum yang diterima orang diterapkan terhadap sebuah kasus spesifik.
Misalnya pernyataan yang menyatakan bahwa "semua manusia memiliki kemampuan kreatif; saudara adalah manusia, jadi dengana demikian berarti saudara memiliki kemampuan kreatif pula.Logika induktif di lain pihak, menarik sebuah generalisasi yang didasarkan atas observasi spesifik; masing-masing individu yang saya observasi, memiliki kemampuan kreatif tertentu, maka oleh karenanya saya menduga bahwa semua orang memiliki kemampuan kreatif.
Dalam praktek sulit untuk menyatakan apakah orang telah memanfaatkan logika induktif atau logika deduktif untuk mencapai sebuah kesimpulan. Kedua hal seringkali terjalin ketat satu sama lainnya, dalam sebuah proses logika spesifik. Akan tetapi, orang hanya perlu mengetahui bahwa logika telah diterapkan, apabila sesuatu hal diasumsi, oleh karena hal lain benar.Andaikata pernyataan yang menyatakan bahwa a benar (atau tidak benar) dan oleh karenanya b adalah benar (atau tidak benar) maka orang telah menerapkan logika dalam hal menyatakan b.
Menghubungkan ide (Idea Linking)
Pola kedua, proses kreatif dapat Idta namakan "menghubungkan ide" (idea linking). Orang yang menggunakan metode ini membentuk hubungan antara berbagai macam ide yang berbeda, atau potongan-potongan informasi yang ada.
Pendidikan, karena ia menambahkan jumlah pengetahuan seseorang individu, juga dapat meningkatkan jumlah hubungan-hubungan potensial yang ada. Dengan demikian berarti bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi, kiranya akan lebih kreatif, melalui pola menghubungkan ide, dibandingkan dengan orang yang mendapatkan pendidikan lebih sedikit.
Akan tetapi pengalaman hidup, di luar pendidikan formal, dapat pula memberikan sumbangan bagi gudang informasi hingga dengan demikian hal tersebut dapat pula menambah kreativitas.
Dengan demikian.misalnya dapat kita katakan bahwa seorang insinyur dapat relatif mudah mendesain dan membangun sebuah jembatan, apabila sebelumnya ia telah mempelajari teori tentang konstruksi jembatan, atau ia telah mencapai pengalaman membuat jembatan sebelumnya.
Akan tetapi, pendidikan serta pengalaman hingga tingkat, bahwa mereka dapat melanjutkan ide-ide lama, atau memperkuat minat yang sebelumnya, dapat pula menghambat proses kreatif. Ternyata dalam kenyataan bahwa banyak orang yang bukan merupakan pakar yang diakui dalam bidang tertentu, telah berhasil mencapai aneka macam penemuan-penemuan baru.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah pendidikan tertentu dan pengalaman tertentu hanya sekedar mengajarkan kepada mahasiswa kita mendapat jawaban-jawaban usang, dibandingkan dengan kemungkinan merangsang mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan, setelah mana mereka berupaya mendapatkan jawaban mereka sendiri.
Mungkin sekali, disebabkan oleh karena kita demikian terobsesi oleh hal-hal lama, ternyata bahwa film berwarna, musik jazz, baling-baling pesawat udara yang terbuat dari alumunium dan proses Bessemer untuk mengolah besi menjadi baja, kesemuanya telah diketemukan oleh orang-orang yang berada di luar bidang "garapan" produk-produk demikian.
Pemecahan masalah
Pola ketiga, yakni pendekatan pemecahan masalah, merupakan pendekatan yang paling luas dikenal dan yang diterima sebagai cara guna merangsang kreativitas dan untuk menerangkan proses kreatif.
Pendekatan demikian sangat menekankan upaya merumuskan "problem" yang sedang dihadapi, dan di asumsi olehnya bahwa setelah masalah tersebut dirumuskan, solusi masalah hampir secara otomatik akan bermunculan.
Perhatikan ungkapan seorang yang bernama John Dewey yang berpendapat bahwa : "A problem well-defined is half solved".
Orang mengenal aneka macam cara memecahkan masalah. Salah satu cara umum menyatakan bahwa dalam hal menerapkan pendekatan pemecahan masalah kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Kumpulkan fakta-fakta
- Identifikasi masalah yang sedang dihadapi!
- Rumuskan solusi-solusi dan alternatif
- Pilihlah solusi terbaik
- Terapkan solusi yang telah dipilih dalam kenyataan.
Setelah kita mengidentifikasi problem tersebut, kita kemudian memikirkan solusi-solusi alternatif yang mungkin diterapkan, setelah mana kita menerapkan solusi yang menurut anggapan kita merupakan hal terbaik untuk diterapkan.
Kaitan bebas (Free Association)
Kaitan bebas merupakan pola yang keempat, yang dapat kita observasi pada proses kreatif sebaikknya dibandingkan dengan upaya menghubungkan ide, yang memusatkan perhatian pada pemikiran sadar secara rasional. Kaitan bebas menekankan nilai dari apa yang ada dipikiran bawah sadar yang seringkali bersifat tidak rasional (irrasional), di mana ide-ide dianggap dapat berlalu lalang, dan berbaur secara bebas, bebas dari sensor, dan kendala-kendala yang timbul karena logika dan kebiasaan-kebiasaan.
Pikiran manusia dianggap seakan-akan merupakan sebuah gunung es, yang bagian terbesarnya berada di bawah tingkat kesadaran manusia.
Gambar berikut melukiskan konsep tersebut, di mana terlihat sebuah kendala yang membatasi arus bebas bahan-bahan antara tingkat-tingkat (wilayah-wilayah) sadar dan tidak sadar. Disamping itu terdapat pula sebuah sensor (sebuah ide dari Sigmun Freud, penemu psikoanalisis ), yang menjadi "pintu gerbang" yang mengaitkan pikiran sadar dan pikiran di bawah sadar kita. Perhatian utama sensor tersebut adalah bahwa ide-ide yang bersifat irasional, tidak dapat diterima, aneh, tolol, irelevan, serta menakutkan, dicegah masuk ke dalam pikiran sadar.
Individu yang kreatif (HICKS, 1972.204-205)
Kreativitas merupakan sebuah sifat yang diberikan berbagai macam nama seperti misalanya: imajinasi, visi, injenuitas, inventivitas.
Para periset telah berupaya selama bertahun-tahun lamanya untuk mencari cara-cara menemukan calon-calon karyawan yang memiliki kemampuan kreatif dalam jumlah tertentu.
Dengan berlangsungnya waktu, mereka telah berhasil mengembangkan sejumlah teknik pengukuran yang dapat melengkapi upaya penilaian para manajer bidang personalia, para konselor serta para pihak lain yang berkaitandengan upaya mengindentifikasi orang-orang yang memiliki kemampuan kreatif luar biasa.
Pada masa lampau diasumsikan orang bahwa manusia hanya dapat dibagi kedalam dua kelompok, yakni: manusia kreatif dan manusia non-kreatif.
Asumsi tersebut mengurangi bakat kreatif yang tersedia bagisesuatu organisasi, karena kebanyakan anggota organisasi ditempatkan orang pada kategori non-kreatif.
Dewasa ini para pakar tentang kreativitas beranggapan bahwa unsur kreativitas hingga tingkat tertentu dimiliki oleh setiap manusia akan tetapi perlu diakui bahwa ada orang-orang yang memiliki kemampuan kreativitas dalam jumlah banyak, dibandingkan dengan orang-orang lain. Dengan demikian terlihat adanya suatu rentang luas kreativitas pelatihan dalam proses kreatif, yang memungkinkan adanya peningkatan pada kemampuan kreatif seseorang individu.
Sejumlah alat untuk menguji kreativitas (HICKS, 19 72;205-206)
Ujian-ujian kreativitas membandingkan kemampuan orang tertentu dengan kemampuan orang-orang lain, seperti halnya terjadi misalnya pada tes IQ. Tetapi, perlu diingatkan bahwa mereka tidak mengukur jumlah absolut kreativitas yang dimiliki seseorang.Hasil-hasil dari pengukuran kreativitas tersebut lebih banyak ditujukan untuk membuat garis pemisah antara orang yang lebih kreatif dan orang-orang yang kurang begitu kreatif.
Orang telah mengembangkan berbagai macam cara untuk menguji kreativitas. Kiranya alat penguji yang dikembangkan oleh The Institute of Personality Assessment and Research, Berkeley, California merupakan salah satu alat penguji terbaik.
Secara singkat bagian-bagian dari ujian atau tes tersebut adalah sebagai berikut :
Orang yang diuji diminta untuk menyajikan enam cara penggunaan yang dapat diterapkan terhadap sebuah objek biasa. Obyek yang dimaksud mungkin saja sebuah karet penghapus tulisan pencil; makin "aneh” jawaban yang disajikan oleh calon, makin tinggi skor yang diraihnya.
Salah satu jawaban "aneh" yang pernah diberikan seorang calon adalah "menghapus noda-noda minyak dari sebuah tali kipas radiator mobil".Jawaban demikian langka diberikan, dan skor yang diberikan terhadap jawaban tersebut tinggi.
2. Tes dampak (consequence)
Orang yang bersangkutan diminta untuk menulis segala macam hal yang mungkin dapat terjadi, salah satu contoh perubahan yang dimaksud adalah misalnya: "apayang kiranya terjadi, andaikata semua orang memiliki mata sinar X jawaban yang paling tidak lazim, memiliki skor paling tinggi.
3. Tes judul cerita (plot title test)
Calon yang diuji dibcd dua buah cerita singkat dan ia diminta untuk menyajikan sebanyak mungkin judul cerita tersebut. Judul-judul yang lebih "menarik"dan yang tidak lazim, mendapatkan skor tinggi.
4. Tes noda tinta (Ink blottest)
Orang yang bersangkutan diminta untuk menafsirkan sepuluh buah noda tinta (Ink Blots). Jawaban-jawaban yang diberikan diberi skor tertentu menurut infrekuensi reaksi, tetapi sekalipun demikian jawaban yang diberikan perlu diberi alasan; jawaban-jawaban yang berada terlampau di luar konteks tidak akan dianggap sebagai indikator positif tentang kemampuan kreatif.
5. Tes anagram (anagram test)
Orang yang bersangkutan diberi sebuah istilah untuk menguji seperti misalnya istilah: abreviasi (singkatan), kemudian ia diminta untuk menciptakan sebanyak mungkin kata-kata yang menggunakan istilah tersebut. Jawaban-jawaban yang menunjukkan infrekuensi yang paling kurang, diberi skor tinggi, dalam kaitannya dengan kemampuan kreativitas .
6. Tes apersepsi tematik (thematic apperception test)
Orang yang bersangkutan diberi sejumlah gambar dan kemudian ia diminta untuk menyusun sebuah cerita tentang gambar-gambar tersebut, melalui sebanyak mungkin kata; Orijinalitas mendapatkan skor tertinggi.
7. Tes penataan kembali kata-kata (wordr rearrangement test)
Orang yang bersangkutan diberi sebuah daftar kata-kata yang dipilih secara acak, dan kemudian ia diminta untuk merangkai sebuah cerita berdasarkan kata-kata tersebut. Kembali lagi di sini orijiinalitas mendapatkan skor tertinggi.
Hasil-hasil dari tes-tes tersebut ternyata sangat bermanfaat dalam hal mengukur kemampuan inventif para individu.
Para penganjur pola kaitan bebas, yakin bahwa kreativitas maksimum akan terjadi, apabila ide-ide diperbolehkan mengalir dan diekspresi tanpa disensor oleh pernyataan-pernyataan, seperti misalnya : "Hal itu bodoh sekali" "hal tersebut tidak akan berlangsung", atau " itu merupakan ide gila" kurangnya kemungkinan untuk disensor oleh orang yang bersangkutan, atau orang-orang lain, diharapkan akan merangsang arus ide-ide baik, atau yang bermanfaat, maupun ide-ide "liar". Kiranya tidak mungkin kita mencapai hal yang satu, tanpa mendapatkan hal yang lain.
Teoti kaitan bebas (The free association theory) menyatakan bahwa
kreativitas merupakan sebuah produk dari seluruh pikiran manusia, baik pikiran sadar, maupun pikiran di bawah sadar, dan bahwa pikiran di bawah sadar mungkin merupakan sumber paling kaya dari kreativitas.
Ada hal yang pedu diperhatikan sehubungan dengan pandangan kaitan bebas tersebut. Banyak orang yang mengacaukan kegiatan menyensor ide-ide serta pikiran dengan kegiatan menyensor kegiatan-kegiatan.
Kita perlu mengingat bahwa sebuah ide atau pemikiran itu sendiri, sekalipun is bersifat aneh atau "liar" tidak akan merugikan siapapun juga, hanya apabila ide-ide buruk dijadikan tindakan-tindakan maka akan timbul kerugian; oleh karenannya, adakalanya tindakan-tindakan demikian sangat merugikan orang lain, di dalam organisasi yang ada.
Maka oleh karenanya, agar supaya dapat dipertahankan disiplin di dalam sebuah organisasi, maka kegiatan-kegiatan hingga tingkat tertentu perlu disensor dan diawasi.
Jadi, dengan demikian.dapat kita, mengatakin bahwa tinclakan kaitan bebas, memiliki keuntungan, tetapi pula kerugiannya. Hanya apabila keuntungannya melebihi kerugiannya, dapatlah hal tersebut dipertimbangkan penerapannya.
Individu kreatif dan organisasi kreatif( Steiner, 1962.29).
web hosting surabaya
cpanel web hosting
beli web hosting
daftar domain
membuat web hosting
jakarta web hosting
wordpress hosting indonesia
indo web hosting
web hosting termurah
hosting indonesia gratis
singapore hosting
sewa web hosting
hosting tangguh
buy hosting
vps hosting indonesia
web hosting indonesia terbaik
web hosting indonesia gratis
web hosting terbaik
hosting web
beli domain dan hosting murah
web hosting murah
beli hosting murah
daftar web hosting
shared hosting murah
web hosting murah unlimited
web hosting indonesia
web hosting terbaik indonesia
hosting murah unlimited
review hosting indonesia
70
Rp 2.03 0.47
web hosting terbaik di indonesia
90
Rp 1.96 0.46
hosting terbaik
1600
Rp 1.91 0.42
sewa hosting murah
30
Rp 1.9 0.79
hosting indonesia terbaik
390
Rp 1.89 0.4
paket hosting murah
40
Rp 1.87 0.96
vps hosting murah
30
Rp 1.85 0.97
jasa web hosting
30
Rp 1.78 0.73
hosting terbaik indonesia
880
Rp 1.77 0.44
web hosting murah indonesia
70
Rp 1.77 0.71
best hosting indonesia
90
Rp 1.7 0.62
hosting murah
5400
Rp 1.7 0.93
domain id
1000
Rp 1.69 0.45
hosting cpanel
110
Rp 1.69 0.61
hosting dan domain
210
Rp 1.66 0.64
hosting free
880
Rp 1.66 0.64
top 10 web hosting indonesia
50
Rp 1.64 0.67
bisnis hosting
50
Rp 1.63 0.43
jual domain murah
210
Rp 1.62 0.89
web hosting gratis
2900
Rp 1.62 0.55
beli domain dan hosting
590
Rp 1.6 0.68
domain hosting indonesia
50
Rp 1.6 0.82
beli hosting
390
Rp 1.58 0.72
bisnis web hosting
20
Rp 1.57 0.73
email hosting indonesia
260
Rp 1.56 0.46
membuat server hosting sendiri
70
Rp 1.52 0.16
free hosting and domain
480
Rp 1.51 0.64
harga domain
880
Rp 1.49 0.51
telkom hosting
90
Rp 1.49 0.1
hosting indonesia murah
90
Rp 1.46 0.88
hosting terbaik di indonesia
210
Rp 1.46 0.5
cara hosting web
480
Rp 1.44 0.38
unlimited hosting
140
Rp 1.44 0.92
biznet hosting
140
Rp 1.42 0.22
unlimited hosting indonesia
50
Rp 1.42 0.88
top hosting indonesia
30
Rp 1.41 0.58
hosting yang bagus
50
Rp 1.4 0.48
asian brain hosting
40
Rp 1.39 0.19
domain dan hosting murah
170
Rp 1.39 0.94
domain hosting murah
320
Rp 1.37 0.63
cara beli domain
320
Rp 1.35 0.48
beli domain murah
880
Rp 1.34 0.72
plasa hosting
260
Rp 1.34 0.15
hosting murah indonesia
jagoan hosting surabaya
jual domain
hosting server indonesia
cara pindah hosting
pasarhosting
sewa domain
webhost
cpanel hosting
hosting murah berkualitas
domain dan hosting
harga hosting
membuat server hosting
daftar hosting
harga hosting dan domain
windows hosting indonesia
jasa hosting terbaik
jasa hosting murah
hosting indonesia
domain paling murah
hosting termurah indonesia
pengertian domain dan hosting
hosting gratis terbaik
domain dan hosting gratis